Cuaca kali ini di bulan Desember sangatlah
dingin, makin lama cuaca makin dingin Rafa pun mencari ide.
Tak lama kemudian Rafa menemukan ide untuk semua. Dia
bilang, dia ingin sekali membuat Robot pembuat kopi dan akhirnya jadilah
alat tersebut. Karena semua tidak mau di ganggu oleh alat, mereka pergi
membuat kopi. Mereka tidak mau membuat masa depan mereka terganggu oleh
canggihnya alat-alat modern. Kecuali Nadin saking hausnya ia mau kopi.
Setelah itu Rafa meninggalkan alat itu di jalan
(sembarangan). Lalu petirpun mulai bergemuruh dan anginpun bertiup kencang.
Suhu udara terasa makin dingin.
Ditempat yang lain, teman yang tidak terhibur oleh Rafa
berjalan hingga ke Masjid. Mereka seketika melihat orang berjual meriam.
Lalu di belinya 10 meriam. Raisya menembak ke atas dengan meriam ke atas.
Lalu apa yang terjadi, yang terjadi adalah bola meriam tersebet terkena
alatnya si Rafa dan meledak dan yang terdengar adalah suara bising yang
ditimbulkan oleh suara meledaknya yang agak nyaring.
Ditempat lain, teman yang tidak terhibur oleh Rafa pergi
sangat jauh mereka mereka merasakan dingin karena udara makin dingin. Lalu
kami meminum kopi kami dan pulang. Rafa mencari temannya hingga ke ujung
jalan Paris 2. Nadin yang tadinya bersama Rafa, Nadin sudah pulang ke rumah
sebelum Rafa pergi jauh.
Rafa pun belum menemukannya. Dan Rafa langsung merubah
dirinya menjadi Super Hero.
Kota makin dingin, suhunya telah mencapai 8 derajat tapi
Rafa belum saja menemukannya karena temannya sudah pulang. Mereka
menghangatkan diri mereka suhu di luar makin mendekati titik beku. Yaitu
sekitar 4,4 derajat celcius.
Hari mulai malam, suhu telah 1,8 derajat celcius. Rafa
belum saja berhenti. Padahal temannya sudah pulang pulang pada waktu sholat
Ashar.
Disinilah terjadinya musim salju. Pukul 22.30 suhu telah
mencapai -4 derajat. Awan hujan pun datang dan dan menurunkan hujan salju
bukan hujan air. Seluruh Kalbar tertutup salju dan es. Sungai-sungai
membeku. Dan malah salju turun lebat semua tidak mendengarnya karena tidur.
Kecuali Rafa yang mencari temannya ia tidak bisa melihat karena badai salju
yang amat tebal dan ia masih menjadi Super Hero.
Saatnya pagi hari, mereka sarapan dengan ayam tepung
sambil menonton berita. Berita itu mengatakan bahwa Kota dilanda hujan
salju. Mereka membuktikan katanya itu, ternyata benar, Kota memang dilanda
hujan salju. Merekapun menghabiskan sarapannya dengan cepat.
Mereka dengan cepat pergi menyambar pintu mereka
dan ingin bermain dan teringat bahwa apa bila di buka maka rumah akan
termasuk salju, karena salju menumpuk di depan pintu. Lalu mereka ke lantai
atas dan mereka membuka puntu lantai dua (pintu loteng). Ternyata mereka
ingin terjun dari atas ke bawah. Memang ini bahaya tapi mereka ingin membuka
pintu bawah. Lalu mereka (semua) loncat ke bawah. Dan mereka membersihkan
saljunya. Lalu mereka membuat sebuah menara yang terbuat dari salju. Menara
itu setinggi 10 meter.
Menara itu sebenarnya di buat untuk bermain dan santai.
Tapi, mereka itu tak tau untuk apa ini dibangun.
Setelah itu menara salju pun jadi. Mereka langsung tau
untuk apa fungsi menara itu, merekapun langsung berkumpul untuk mendekorasi
isi menara itu dari benda yang dibuat dari salju atau es. Mereka pun selesai
mendekorasi menara tersebut.
Mereka langsung keluar dari menara tersebut. Tak lama
kemudian, muncullah sebuah moster mereka takut dan lari. Tapi, tak ada
tempat lagi untuk mereka berlari.
Monster pun berkata "Tidak apa, aku ini baik". Mereka
pun lega (perhatian monster malah ke menara). Monster pun mendekati menara.
Monster pun mendekorasi menara itu dengan bagus.
Mereka masuk dan mengecatnya dan mengemaskan barang.
Monster itu ingin membuat sup permen. Ia membutuhkan sebuah permen lezat dan
itu banyak. Tapi, dia sudah punya. Dia pun mengeluarkan dan meletakkannya
dimeja.
Dia langsung memasukkannya. Tapi mereka tidak tau apa yang di
masukkannya. Dia pun menjelaskan. Setelah dijelaskan, Ia langsung
memasukkannya kedalam oven.
Sambil menunggu, ia memperkenalkan dirinya, namanya
adalah Yeti. Lalu kami memperkenalkan nama kami masing-masing.
Karena senang, mereka bersorak ceria. Apa sebabnya?
Sebabnya adalah kue buatan Yeti sudah jadi. Yeti pun menciumnya baunya
wangi. Yeti pun memotong kue dan menyiapkan piringnya. Nadin telah
menyiapkan cairan permen (untuk di minum). Pada saat Raysa mencicipinya,
Raysa beralasan kue itu lebih enak dari kue Kak Angin Topan. Di cobanya dari
cairan permen yang di buat Nadin. Raysa bilang enak. Saat bilang enak, ia
melempar gelasnya. Lalu lantainya langsung retak. Wawa mengatakan itukan
lantainya dari es. Jadi agak mudah retak. Dan apa yang terjadi?
Raysa menjatuhkan gelas itu. Akhirnya lantai retak. Lalu
retak itu menyebar ke seluruh menara. Mereka menyelamatkan barang, harta,
dan diri sendiri. Menara mulai bergoyang dan hampir roboh. Mereka
cepat-cepat memperbaiki menara yang hampir roboh itu. Retakan pun berhenti.
Tapi, menaranya masih bergoyang. Dan kembali di perbaiki hingga bergoyang.
Mulai ada es yang roboh. Mereka takut itu berbahaya dan mereka berdo'a, "Ya
Allah, hentikanlah bencana ini untuk kesenangan kami di wilayah es ini untuk
membuat iklim salju di Indonesia".
Gue menyiapkan uang Rp.2.250.000, untuk membeli lalu 45
buah Ayam Tepung Jadul.
Mereka pun beristirahat sambil makan Ayam Tepung Jadul.
Di sore hari kami ingin sekali makan Daging mereka ingin
sekali punya stok daging. Disisi lain, kami melihat sebuah pembajak games.
Dan kami ingat dengan Rafa. Tapi kami ingin menyelamatkan Rafa. Kami meminta
tantangan menyelamatkan Rafa. Kami pun bersedia untuk
menyelamatkannya.
Pada saat keluar kami di malah diajak bermain oleh
pembajak game dan aku tau caranya dengan HP. Dan aku tau mana
Rafa. Dan aku di minta di pilih manakah petanya. Oh ini petanya!
Cerita ini hanyalah dongeng belaka. Jika terdapat hal yang sama terjadi,
atau kesamaan tokoh, itu hanya kebetulan belaka.
Selesai dibuat pada: 4 Desember 2016 (kira-kira).
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.